Senin, 22 Desember 2008

Office Boy...


Hampir di setiap kantor di seluruh dunia, dapat dipastikan ada seorang yang punya initial OB atau Office Boy. OB inilah yang melayani semua apa yang menjadi keinginan dari orang - orang yang menghuni kantor tersebut, terutama dalm hal urusan konsumsi, kebersihan, dan suruh disuruh. Dari penampilannya semua orang yang berkunjung atau bertamu ke kantor yang ada OB-nya pasti otomatis akan tahu bahwa mana yang pegawai kantor dan OB. Seragamnya saja sudah beda, sosoknya sudah jelas beda, pokoknya beda hasbis deh...

Pekerjaan OB, menurut pandangan masyarakat pada umumnya (apalagi di Indonesia) adalah pekerjaan SISA atau yang PALING TERAKHIR dari alternatif pekerjaan. Dilihat dari gaji OB paling rendah dibanding karyawan lain, pekerjaanya dianggap tidak penting, pekerjaanya berhubungan dengan hal - hal yang berbau DISURUH... dsb.

Di Indonesia pada umumnya menganggap OB adalah pekerjaan yang minor, padahal di negara - negara maju tidak demikian halnya. Penghargaan terhadap OB (dinegara maju) sangat diperhatikan, malah bisa disejajarkan dengan pegawai lain. Pekerjaan OB sangat berat dan terkadang tidak sanggup dilakukan oleh pegawai lainnya. OB juga manusia yang perlu ketrampilan (skill) tertentu juga, keberhasilan OB melayani orang - orang yang bekerja dikantor sedikit banyak juga menentukan keberhasilan tujuan atau target operasional kantor itu.

Logika demikian tidak dimiliki oleh sebagian para pemimpin perusahaan atau kepala kantor. Secara harfiah OB adalah orang yang menanggung pekerjaan layaknya pelayan yang selalu siap disuruh, tetapi pada hakikatnya OB adalah manusia yang perlu dihargai dan dihormati. Office Boy... oh OB... nasibmu sementara masih di belakang, semoga saja seiring perkembangan pemahaman tentang RASA TEPA SLIRA - TENGGANG RASA, para OB mendapat penghargaan yang sepadan dengan pekerjaannya. Sulit bukan...

1 komentar:

Rizkyzone mengatakan...

lam kenal boz mampir yuk d gubuk reot aq, d tunggu yah