Jumat, 12 Desember 2008

Kandidat

Para kandidat bupati, walikota, gubernur, presiden, anggota dewan, sejak masa Reformasi, setiap hari jalan, warung, tempat hiburan, televisi, radio dan masih banyak lagi tempat selalu dihiasi dengan berbagai macam propaganda, iklan diri dan entah namanya. Pada intinya mereka para "the candidate" ingin dirinya dikenal masyarakat luas. Dengan berbagai cara mereka mencoba "mentenarkan" dirinya meskipun sangat memaksa. Gambar dan slogan selalu menjadi andalan mereka, tulisan yang saling mengolok, menghujat sering mereka lontarkan lewat berbagai media. Inikah Reformasi....???

Yang menarik dan perlu kita cermati, dibalik semua itu sebenarnya terkandung makna, terbersit, nyata - nyata bahwa "the candidat" telah berlaku SOMBONG dan MUNAFIK. Kenapa???? Sering kita lihat dan baca di iklan mereka... " Jujur, terpercaya, berpihak kepada rakyat, yang benar dsb " kata - kata yang selalu mereka pakai. Dari konteks ini, sudah jelas bahwa mereka merasa SOK jujur, SOK bersih, SOK pahlawan dsb....

Bukankah kejujuran, kepercayaan, kepahlawanan,kebenaran adalah pertanggungjawaban pribadi masing - masing? yang menilai bukan dirinya? masyarakat yang menilai. Dari sedikit indikator iklan itu, kiranya perlu kita pikirkan dan kita renungkan.. pantaskah mereka "the candidate" yang beriklan itu kita pilih.... realita yang kontraproduktif, bukan?

Tidak ada komentar: